Pages

Kamis, 02 Januari 2014

Pipanisasi PDAM Tahap Pertama Selesai

 
MARTAPURA – Rencana pembangunan pipa PDAM sepanjang 27 kilometer dari Riam Kanan ke Banjarbaru sudah berhasil merampungkan sejauh 5 kilometer. Biaya yang dihabiskan untuk pembangunan pipanisasi tahap pertama itu sudah menghabiskan dana sebesar Rp66 miliar.
Rencananya pembangunan tersebut akan dilanjutkan tahun ini, dengan anggaran dari APBN.
Bagian Humas PDAM Banjar Dedi R Setiawan mengungkapkan, pihaknya berharap agar pemasangan pipa tersebut segera diselesaikan secepatnya sehingga PDAM tidak lagi bergantung pada saluran irigasi untuk mencukupi kebutuhan air bakunya,
Sementara itu, untuk menyelesaikan pipanisasi tersebut diperlukan dana sedikitnya Rp319 miliar yang kemungkinan besar semuanya bersumber dari APBN Pusat.
Dedi menjelaskan, jika pemasangan pipa intake tersebut selesai dilakukan tentunya akan dapat menunjang produksi air PDAM untuk dapat memberikan pelayanan ke daerah-daerah yang saat ini masih belum terjangkau.
Kapasitas yang dapat manfaatkan nantinya adalah mencapai 1.500 liter per detik, dan untuk mencapai produksi tersebut diperkirakan sampai 2027 mendatang.Sementara itu kapasitas buangan air di waduk Riam Kanan adalah sekitar 8 ribu liter per detik.
“PDAM Hanya mengambil sedikit saja dan masih banyak air sisa yang akan mengalir ke irigasi dan sungai dari waduk Riam Kanan. Memang sebelumnya ada ketakutan kalau irigasi akan kering jika PDAM langsung mengambil air ke sumbernya, tapi PDAM hanya memanfaatkan sebagian saja. (ins/yn/ram)
 
 

Minggu, 29 Desember 2013

BERHASIL kaburnya delapan orang napi, meski satu orang sudah berhasil diamankan, menjadi bukit dari kekhawatiran banyak pihak. Lapas akhirnya ‘meledak’. Bayangkan, sekarang di sana ada 814 tahanan, sedangkan dalam sekalI jaga hanya ada lima orang petugasnya.
Hal tersebut disampaikan Kalapas Ahmad Junaidi. “Iya dalam sekali jaga, hanya ada lima orang. Sehari ada tiga shift (giliran) jaga,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin.
Junaidi mengungkapkan, total petugas Lapas termasuk dirinya ada 50 orang. Namun yang bertugas sebagai pengaman, hanya ada 26 orang. Ke-26 orang tersebut, secara bergiliran menjaga Lapas.
Tentu saja, tegas Junaidi hal tersebut sangat tak berimbang. Tambah pula, normalnya Lapas hanya diisi sekitar 15 orang. Namun sekarang, Lapas sudah menampung hampir seribu kali lipat dari jumlah normal. Maka tak, heran, tiap ruang tahanan, selalu ada ayunan terbuat dari kain sarung, karena tempat tidur sudah tidak cukup.
“Kalau kita di dalam, seperti ikan kering, penuh. Kalau sudah masuk semua ke dalam ruangan, wah kayaknya ndak ada lagi tempat napas,” kata seorang mantan napi kepada Radar Banjarmasin.
Parahnya, hampir 70 persen ini tahanan Lapas berasal dari Tanah Bumbu. Di Tanah Bumbu, bangunan Lapas belum selesai. Junaidi berharap Tanah Bumbu segera menyelesaikan Lapas, sehingga kuota tahanan Kotabaru yang sudah sangat over tersebut bisa berkurang.
Namun ia juga mengaku, akan menambah sarana, seperti CCTV di luar ruangan. “Jadi kalau ada napi yang mendekati pos bisa segera ketahuan,” ujarnya. Mengenai sarana radio komunikasi yang hanya ada dua buah, ia menegaskan akan meminta tambahan juga mengenai sarana tersebut.
Di lain pihak, salah satu tokoh masyarakat Kotabaru, Ustadz Muhammad Saripuddin saat dimintai komentarnya, masih berucap sama seperti waktu lalu. Tegasnya, kondisi Lapas Kotabaru adalah salah bentu pelanggaran HAM negara kepada warganya. “Bagaimana bisa orang Lapas akan keluar dengan lebih baik dengan kondisi seperti itu. Saya pernah masuk ke dalam Lapas. Membayangkan bagaimana mereka hidup di sana, saya sudah merinding,” akunya.
Ia berharap, pemerintah baik pusat atau daerah benar-benar memperhatikan hal tersebut. “Lapas itu kan singkatan dari Lembaga Pemasyarakatan. Tapi kalau sudah begitu kondisinya, apa masih pantas disebut pemasyarakatan,” tanyanya. (zal/yn/bin)

suara rakyat kalimantan

Padang (Sumbar), BAKINNews- Kunjungan rombongan pengusaha Jerman Mr. Gerhard Merkel datang ke Sumatera Barat, Senin (7/3). Ini merupakan kunjungan balasan Gubernur Irwan Prayitno ke Provinsi Bavaria Jerman beberapa waktu lalu.
Wakil Gubernur Muslim Kasim yang menyambut kedatangan Mr. Gerhard Merkel dan rombongan di Gubernuran, mengatakan pengusaha asal Jerman akan mengunjungi beberapa daerah yang dianggap potensi dalam mengembangkan bidang usaha yang Ia bidangi.
Ikut hadir, Ka. BPKMD Ir. Masrul Zen, Kadis Perindag Kop dan UKM Ir. Afriadi Laudin, KadisESD Ir. Marzuki Mahdi, Kabiro Pembangunan dan Rantau Drs. Suhermanto Raza, SH. MM., Ketua Kadin Asnawi Bahar, serta beberapa utusan SKPD terkait.

Disampaikan Wagub, kita menawarkan kepada Mr. Gerhard Merkel untuk dapat menanamkan investasi di Sumatera Barat dalam bidang investasi pariwisata, pembangunan infrastruktur jalan kereta api Padang-Solok, investasi pengolahan ikan tuna, investasi perkebunan dan tawaran investasi eksploitasi panas bumi (geotermal) dan air hidro sebagai sumber listrik di Sumbar.

Kita juga melihat dengan kebutuhan daerah terutama Kepuluan Mentawai yang potensi energi listrik hanya didapat dari gelombang laut, angin dan sinar matahari. Melihat dari kondisi ini, tentu kebutuhan investasi bidang geotermal atau Solar Stel amat memungkinkan dapat dikembangkan didaerah Mentawai tersebut, yang sebahagian besar daerahnya masih terisolir, katanya.

Mr. Gerhard Merkel dalam kesempatan tersebut menyampaikan, kunjungan ini merupakan untuk memperjelas peluang kerjasama yang akan dilakukan, terutama dalam bidang manajemen pengelolaan pengunaan listrik geotermal yang amat bermanfaat bagi kebutuhan listrik dalam pembangunan di Sumatera Barat.

Selain itu, Ia juga mau melihat bagaimana pengembangan pengelolaan air bersih, atau air kotor menjadi bersih yang dapat dimanfaat dalam kebutuhan sehari-hari. Secara umum kita siap membantu, hal-hal apa yang amat produktif dalam pengembangan pembangunan di daerah ini, ujarnya.
-
Sumber: BakinNews.com
javascript:void(0)